Langsung ke konten utama

Setahun

Tanpa terasa udah setahun gue absen ngisi ini blog, yahh sebenarnya banyak yang mau gue bagiin tapi entah kenapa rasanya waktu selalu kurang buat gue bisa nulis lagi disini. Banyak hal yang udah gue lewatin dalam setahun gue absen nulis, banyak momen indah, fase hidup yang udah berubah dan beberapa buku yang udah gue baca. Setahun lalu gue masih berstatus mahasiswa tingkat akhir yang lagi sibuk mikirin judul skripsi dan berkutat dengan setumpuk tugas kuliah. Sekarang gue bukan lagi mahasiswa, gue udah nyelesaiin tanggung jawab gue di kampus tercinta UNIVERSITAS KATOLIK PARAHYANGAN dari tahun 2009 dan berakhir manis di tanggal 27 Juli 2013.


Banyak hal yang pastinya penting buat gue abadikan dalam tulisan-tulisan berikutnya, demi toga dan ijazah yang gue genggam ada cerita panjang penuh drama terkait skripsi gue dan itu akan gue ceritakan lebih lanjut di posting berikutnya. Saat ini gue sedang berada di masa nganggur yang gue halusin pake amplas dengan nama "PENANTIAN". Di masa penantian yang berat dan harus gue nikmati dengan senyum, gue janji bakal rajin nulis biar otak gue bekerja, ga dibiarin nganggur dan cuma dipake nunggu milih lowongan kerja dari tante Lina Jobstreet dkk.

Setahun lalu gue belum kepikiran tentang hari ini, gue cuma menikmati masa-masa akhir gue sebagai mahasiswa, nyelesaiin Praktek Diplomasi, ngulang beberapa mata kuliah, ngerjain Proposal skripsi dan ternyata waktu berlalu begitu cepat. Ga nyangka aja gue udah sampai pada titik ini, titik dimana gue bertanya-tanya akan masa depan gue dan mengalami sebuah fase yang dulu disebutkan oleh senior gue dengan nama "Galau Futuristik".Yahh gue akhirnya ngerasain apa itu galau futuristik, keadaan dimana gue gamang akan masa depan gue dan gue ga tau harus ngerjain apa besok, kapan gue akan bekerja, pesan apa yang akan masuk ke email/HP gue, dimana gue akan bekerja, kapan gue punya duit sendiri, kapan gue berhenti nganggur??? Setumpuk pertanyaan yang ga pernah bisa gue jawab, saat ini gue cuma bisa berdoa dan usaha dengan apply ke company ataupun NGO yang gue rasa cocok buat gue sambil berkhayal kalo nanti gue bekerja di salah satu company atau NGO yang gue impikan.

Sekarang gue sadar kalau menemukan pekerjaan itu ga segampang ngebut tugas ketika mepet deadline yang biasa menjadi titik tersulit di masa kuliah. Jadi jobseeker itu emang bener-bener sebuah ujian hidup, ketika lo akan selalu bertanya apa yang akan terjadi besok, bagaimana lo mengisi kekosongan hari ataupun hati *ehh, ketika mungkin lo akan dihadapkan pada berbagai pilihan yang mungkin ga pernah lo bayangkan akan lo pilih semacam buah simalakama. Saat ini gue berstatus sebagai jobseeker, gue galau tapi gue percaya kalo Tuhan udah siapkan pekerjaan yang terbaik buat gue. Buat yang terbaik itu memang butuh waktu dan usaha lebih, jadi bagaimana pun jalannya gue udah siap!!!

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kerja di NGO, Ngapain Aja?

Empat tahun bekerja di Non Government Organization alias Lembaga Non Pemerintah pastinya telah mengubah banyak hal dalam diri saya, tetapi rasanya setiap bertemu orang baru pasti muncul beberapa pertanyaan yang sama. Oke, saya akan menuliskan beberapa pertanyaan umum yang harus kamu jawab dan jelaskan mengenai status pekerjaan mu. Kiranya bisa menjawab beberapa pertanyaan yang sering mampir ke saya atau jika berkenan mungkin bisa menjadi referensi untuk menjelaskan pekerjaan mu saat ini. 1.               Itu kerjanya ngapain aja? Buanyaakkk, tergantung project, fokusnya, visi misi, Programme Goal, Outcome, Output . Bekerja di NGO pastinya merespon suatu isu sosial, nahh namanya isu social pasti luaaasss sekali. Setelah itu tanyakan saja “Fokus Programnya apa?” Disitu akan muncul istilah pemberdayaan masyarakat, lingkungan, anak, gender, imigran, buruh, pertanian, perikanan, udara, dll. Intinya bekerja di NGO itu men support masyarakat/kaum marjinal atau bahkan pemerintah untuk

Perjalanan di Bawah Laut Kupang

Saya mengingat ketika di akhir tahun 2014, sejenak sebelum berpindah ke tahun 2015 saya sempat mencoba menuliskan resolusi di tengah kesendirian menikmati malam tahun baru sembari mengintip warna-warni kembang api dari jendela kamar. Ada beberapa hal yang saya tuliskan, jujur itu hanya terbersit tiba-tiba dan saya hanya menuliskannya di sebuah aplikasi catatan di HP saya yang masih berusia 3 bulan pada saat itu. Tanpa disangka 3 bulan kemudian HP itu rusak akibat kecerobohan saya saat pergi ke Pulau Kera, Kupang. Bukan tercebur air laut tetapi malah ketumpahan sebotol penuh air mineral di dalam tas saya saat berada di perahu. Beberapa bulan setelah kejadian HP rusak, saya pergi bersama teman jalan terbaik saat itu mencari informasi mengenai spot snorkeling di Kupang mulai dari bertanya ke instagram, komunitas di facebook hingga mendatangi Polairud Kupang demi impian snorkeling. Akhirnya kami menemukan komunitas snorkeling dan ikut snorkeling pagi ataupun sore di tempat itu. Saya j

Membangun Kesadaran Pencegahan Kekerasan Seksual Berbasis Gereja

  Catatan dari Zoominar Gereja dan Kekerasan Seksual, 17 Juni 2020 Dalam beberapa minggu terakhir, kita mendengarkan beberapa kasus kekerasan seksual terhadap anak yang terjadi di lingkungan gereja. Situasi ini tentu mengecewakan bagi semua orang dimana gereja yang seharusnya menjadi ruang aman bagi tumbuh kembang anak justru menjadi tempat yang potensial untuk menghancurkan masa depan. Kekerasan seksual mungkin menjadi isu yang tabu untuk dibahas dalam ruang lingkup gereja karena dianggap bertentangan dengan nilai-nilai budaya yang kita anut tetapi faktanya dalam setahun terakhir kita bisa menemukan beberapa berita kasus dalam mesin pencari. Situasi di atas mendorong beberapa perempuan untuk mengangkat isu ini di tengah pandemi yang tidak memungkinkan untuk bertatap muka, bersama United Methodist Women, Komite Nasional Lutheran World Federation dan Persekutuan Pemuda/I Kristen Nusantara mengangkat tema “Gereja Tempat Aman Dari Kekerasan Seksual, Kamu Yakin?” Webinar gratis ini di