Langsung ke konten utama

5 Hal yang Akan Mengubah Ekspektasimu tentang Nusa Tenggara Timur

Setelah melihat banjirnya web startup yang berbicara topik bermacam-macam, saya iseng menulis dan ternyata dipublish di sebuah web startup traveling. Sungguh perasaan saya campur aduk, kali pertama bagi saya menulis di media online dan dibaca oleh ratusan orang. Mari lihat artikel yang saya tulis...


Sebagai seorang pekerja sosial yang saat ini tinggal di Nusa Tenggara Timur (NTT), ada sangat banyak hal tentang tempat ini yang saya pikir harus saya bagikan, agar orang tak hanya mengenal NTT sebagai daerah yang kekeringan, miskin dan terbelakang;

1. NTT, sebuah provinsi yang terdiri dari banyak pulau

flores NTT
Lepaskan penatmu di sini! Foto oleh Pritta Damanik
Nusa Tenggara Timur ini unik, sebuah provinsi yang terdiri dari banyak pulau. Orang-orang sering menyebut FLOBAMORA, yang merupakan singkatan dari FLOres, SumBA, TiMOR, Alor. Ya, itu adalah pulau-pulau  besar yang ada di NTT. Selain pulau-pulau tersebut ada juga beberapa pulau lain yang cukup terkenal yaitu Rote, Sabu, Semau, Adonara. Ibukota NTT, Kupang berada di Pulau Timor, bertetangga dengan Timor Leste.
Banyak pulau ini juga menghasilkan beragam kebudayaan dan ada ratusan suku yang mendiaminya. Siapa yang tak kenal tenun NTT, saat ini ada ratusan jenis corak tenun yang berasal dari ratusan suku tersebut. Setiap suku punya makna tersendiri dalam corak tenun mereka, contohnya tenun Sumba yang bercorak ayam dan kuda yang bermakna kehidupan rumah tangga dan kekuatan. Tenun pulau Timor identik dengan warna-warni ceria yang siap kamu kombinasikan dengan fashion item terkini.
Jika ingin mengunjungi pulau-pulau tersebut kamu bisa memilih dengan jalur udara ataupun laut, hampir semua kabupaten memiliki Bandara Udara dan jadwal penerbangan rutin dari Kupang atau Denpasar.

2. Benarkah NTT itu kering, miskin dan terbelakang?

kampung bena NTT
Kampung Bena, peninggalan Megalithikum di Kaki Gunung Inerie, Bajawa. Foto oleh Pritta Damanik
Beberapa tahun lalu sempat muncul iklan air di televisi yang sukses membuat NTT dikenal sebagai daerah kering, dan punya permasalahan air. Tidak semua tempat di NTT mengalami kekeringan. Benar memang musim hujan tidak berlangsung lama di NTT, sebagai perbandingan bila di daerah lain hujan bisa turun selama 3 bulan, di NTT mungkin hanya 1 bulan dalam setahun. Namun hal itu tak lantas membuat daerah kami kekeringan, gagal panen ataupun kelaparan. Masyarakat NTT terbiasa dengan iklim ini. Kami bukan orang terbelakang dan kami sudah punya perencanaan untuk mengantisipasi kekurangan air. Jangan kaget kamu akan menemukan banyak sawah hijau, hutan yang begitu rimbun, perkebunan sayur yang maju, gunung yang masih asri, jernihnya sungai, pantai-pantai dengan pasir putih, sabana yang begitu luas, hingga karang-karang megah menjulang.
Kami juga paham berorganisasi, nyatanya ada banyak komunitas, sastrawan, dan pejabat nasional yang berasal dari NTT. Mengaku penggemar sastra? Pasti tahu siapa itu Gerson Poyk, sastrawan ternama yang berasal dari Pulau Rote. Bahkan di tingkat desa, masyarakat juga aktif berorganisasi, membentuk kelompok dan mengikuti berbagai macam pelatihan yang diselenggarakan oleh pemerintah ataupun LSM. Soal kerukunan beragama, masyarakat NTT yang mayoritas beragama Kristen Protestan dan Katolik hidup berdampingan dengan mereka yang memiliki keyakinan berbeda dan juga bersikap ramah kepada pendatang.
Bukankah lebih terbelakang jika kita yang tinggal di kota besar tetapi masih memandang perbedaan identitas sebagai pemecah belah?

3. Jangan tanya apa saja keindahan NTT!

Alor NTT
Pemandangan bawah laut Alor. Foto oleh Pritta Damanik
Masih bingung mau kemana di NTT? Silakan sebutkan tipe wisata alam ataupun budaya yang ingin kamu kunjungi, kami akan segera menjawabnya cepat karena memang semua lengkap tersedia di sini.
Mau ke pantai? Apa yang kamu suka di pantai? Jika kamu ingin berselancar, ada pantai Nemberala Rote yang terkenal hingga mancanegara. Jika ingin melihat indahnya kedalaman dan taman laut, terbanglah ke Kabupaten Alor dan buktikan surga bawah laut nyata adanya di tempat itu. Jika kamu pecinta kebudayaan silakan kunjungi Kampung Bena di Bajawa atau mungkin kamu seorang petualang silakan menuju Gunung Mutis yang keindahannya sering disebut menyerupai latar film Twilight. Kamu juga bisa menemukan indahnya sabana kering yang berwarna kecoklatan di Pulau Sumba. Jadi, tak perlu bingung, kamu bisa menemukan apapun di sini.

4. Tak semua orang NTT itu kasar dan menyeramkan

NTT
Ramah dan indahnya NTT. Foto oleh Pritta Damanik
Penampilan fisik mungkin terlihat tidak seperti orang-orang yang kamu kenal, kulit memang lebih gelap tak lantas membuat NTT menghasilkan orang-orang berwatak kasar. Jika kamu berkunjung ke NTT, percayalah bahwa orang-orang akan menyambutmu dengan senyuman khas dan kepribadian yang hangat. Lingkungan dan alam yang cukup sulit memang menjadikan orang-orang NTT harus lebih keras dalam berusaha tetapi tidak membuat mereka selalu berlaku kasar. Jadi jangan pernah takut kesulitan atau tersesat, mereka akan selalu siap menolongmu dan mengucapkan, “Jangan marah ee…”

5. NTT bukan hanya Labuan Bajo dan Komodo

Padang-Rumput-Hijau-di-Mbay,-Flores
Padang rumput hijau di Mbay, Flores. Foto oleh Pritta Damanik
Mungkin saat ini Labuan Bajo dan Komodo menjadi obyek wisata terpopuler versi instagram Indonesia. Tapi ketahuilah bahwa ada begitu banyak tempat indah yang mungkin belum diekspos di media. Ada Danau Kelimutu di Ende, Wae Rebo di Manggarai, Liang Bua, Taman Laut 17 Pulau di Kabupaten Ngada, Gunung Inerie di Bajawa,  Pantai Koka di Maumere, atau Prosesi Semana Santa saat Paskah yang disebut-sebut menjadikan Larantuka bak Vatikan-nya Indonesia, koral warna-warni Pantai Kolbano, Air Terjun Oehala di So’e, Pantai Lasiana di Kupang, dan masih banyak lagi.
***
Itu dia hal-hal yang harus kamu ketahui tentang NTT. Ayo berkunjung, segera tentukan tujuanmu dan eksplor kekayaannya tanpa merusaknya.

Tulisan ini diterbitkan di phinemo.com dan malesbanget.com

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kerja di NGO, Ngapain Aja?

Empat tahun bekerja di Non Government Organization alias Lembaga Non Pemerintah pastinya telah mengubah banyak hal dalam diri saya, tetapi rasanya setiap bertemu orang baru pasti muncul beberapa pertanyaan yang sama. Oke, saya akan menuliskan beberapa pertanyaan umum yang harus kamu jawab dan jelaskan mengenai status pekerjaan mu. Kiranya bisa menjawab beberapa pertanyaan yang sering mampir ke saya atau jika berkenan mungkin bisa menjadi referensi untuk menjelaskan pekerjaan mu saat ini. 1.               Itu kerjanya ngapain aja? Buanyaakkk, tergantung project, fokusnya, visi misi, Programme Goal, Outcome, Output . Bekerja di NGO pastinya merespon suatu isu sosial, nahh namanya isu social pasti luaaasss sekali. Setelah itu tanyakan saja “Fokus Programnya apa?” Disitu akan muncul istilah pemberdayaan masyarakat, lingkungan, anak, gender, imigran, buruh, pertanian, perikanan, udara, dll. Intinya bekerja di NGO itu men support masyarakat/kaum marjinal atau bahkan pemerintah untuk

Perjalanan di Bawah Laut Kupang

Saya mengingat ketika di akhir tahun 2014, sejenak sebelum berpindah ke tahun 2015 saya sempat mencoba menuliskan resolusi di tengah kesendirian menikmati malam tahun baru sembari mengintip warna-warni kembang api dari jendela kamar. Ada beberapa hal yang saya tuliskan, jujur itu hanya terbersit tiba-tiba dan saya hanya menuliskannya di sebuah aplikasi catatan di HP saya yang masih berusia 3 bulan pada saat itu. Tanpa disangka 3 bulan kemudian HP itu rusak akibat kecerobohan saya saat pergi ke Pulau Kera, Kupang. Bukan tercebur air laut tetapi malah ketumpahan sebotol penuh air mineral di dalam tas saya saat berada di perahu. Beberapa bulan setelah kejadian HP rusak, saya pergi bersama teman jalan terbaik saat itu mencari informasi mengenai spot snorkeling di Kupang mulai dari bertanya ke instagram, komunitas di facebook hingga mendatangi Polairud Kupang demi impian snorkeling. Akhirnya kami menemukan komunitas snorkeling dan ikut snorkeling pagi ataupun sore di tempat itu. Saya j

Tentang Sebuah Pekerjaan

Berapa lama kah saya tidak kembali mem posting sesuatu di blog? TIDAK TERHITUNG. Saya ingat terakhir kali menulis tentang skripsi dan kelulusan saya, mungkin itu tahun lalu. Di tahun 2014 apa saja yang telah terjadi? BANYAK, saya akan menuliskan perjalanan saya menemukan pekerjaan. Suatu hal yang saya idamkan sedari lulus kuliah, yaitu PEKERJAAN. Sebelumnya saya selalu berpikir bahwa kelak setelah dinyatakan lulus oleh universitas, saya akan segera menemukan pekerjaan dengan standar gaji ideal yang tersusun dalam benak seorang freshgraduate. Ternyata tidak semudah itu kawan, bangku kuliah belum memberikan beberapa SKS berjudul “REALITA”. Tapi itu tidak masalah, ketika kuliah kita memang diajarkan untuk berpikir ideal dan mengkonstruksi standar sebatas pengetahuan kita, ketika lulus orang-orang akan menyambut dengan ucapan, “Selamat datang di kehidupan nyata…” Cukup lama waktu yang saya jalani dengan berstatus pengangguran, 8 bulan saya berusaha menemukan pekerjaan dari penuh s